Pada epidermis terdapat lubang kecil yang
dibatasi oleh dua sel khusus, yang disebut sel penutup. Sel penutup dengan
lubangnya disebut stoma (stomata). Pada beberapa tumbuhan, stoma ada yang
mempunyai sel tetangga. Sel ini secara morfologi berbeda dari sel epidermis
lain, yaitu terdiri atas dua atau lebih sel tetangga yang mengelilingi sel
penutup yang tampaknya berhubungan secara fungsi. Stoma dengan sel tetangga
disebut stomata apparatus atau stomata kompleks. Sel tetangga biasanya berkembang
dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stoma, tetapi dapat juga
berkembang dari saudara sel induk (Mulyani, 2006).
Gambar 1. Stomata dan Bagian-Bagiannya.
Stomata berkembang dari protoderm. Protoderm
membelah menjadi sel besar dan sel kecil. Sel kecil membelah menjadi dua dan
berdiferensiasi menjadi sel penutup. Mula-mula, selnya kecil dan tidak
berbentuk khusus, tetapi kemudian berkembang, membesar menjadi bentuk yang
khusus. Selama perkembangannya, lamella tengah diantara kedua sel penutup ini
membengkak dan berbentuk seperti lensa, kemudian terurai membentuk lubang
stomata. Pembentukan lubang dimulai secara enzimatis. Pemisahan kedua sel
penutup dilakukan oleh kekuatan osmosis dan dari hidrolisis tepung. Proses terbentuknya
stomata yang tenggelam atau menonjol terjadi selama pemaksaan sel penutup.
Perkembangan stomata daun relative dalam waktu yang lama (Mulyani, 2006).
Tahap pertama diferensiasi adalah pembelahan
tak simetris sel protoderm. Sebelum sel membelah, inti berpindah ke ujung, dan
vakuola menempati ujung sel yang lain, kemudian inti membelah. Salah satu anak
inti yang dekat dengan vakuola menjadi lebih besar. Inti yang lebih kecil
membelah membentuk kedua sel penutup. Sebelum terbentuk sel penutup, sel inti
menyebabkan sel ini menyebabkan sel epidermis tetangganya membelah secara tak
simetris juga. Sel anak yang lebih kecil yang lebih dekat dengan sel induk sel
penutup akan menjadi sel tetangga. Setelah pembentukan sel tetangga, barulah
sel induk sel penutup membelah membentuk sel penutup. Setiap pembelahan tak
simetris tampak adanya pita mikrotubula pada bagian tepi sitoplasma (Mulyani,
2006).
Stomata
pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama
sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged aquatic plant atau tumbuhan yang
hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip dengan
stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang
berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja (Kertasaputra,
1988). Pandey dan Sinha (1983) menyebutkan ada 5 type penyebaran stomata pada
tanaman, yaitu:
1. Type apel atau
murbei dimana stomata didapatkan hanya tersebar pada sisi bawah daun saja,
seperti pada apel, peach, murbei, kenari dan lain-lain.
2. Type kentang
dimana stomata didapatkan tersebar lebih banyak pada sisi bawah daun dan
sedikit pada sisi atas daun seperti pada kentang, kubis, buncis, tomat, pea dan
lain-lain.
3. Type oat, yaitu
stomata tersebar sama banyak baik pada sisi atas maupun pada sisi bawah daun,
misalnya pada jagung, oat, rumput dan lain-lain.
4. Type lily hutan,
yaitu stomata hanya terdapat pada epidermis atas saja, misalnya lily air dan
banyak tumbuhan air.
5. Type potamogeton
yaitu stomata sama sekali tidak ada atau kalau ada vestigial, misalnya pada
tumbuhan-tumbuhan bawah air.
Stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya. Yaitu
(a) bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell), (b) Bagian yang merupakan sel
tetangga, dan (c) ruang udara dalam (Kertasaputra, 1988).
Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya semetris,
umumnya berbentuk ginjal, pada dinding sel atas dan bawah tampak adanya alat
yang berbentuk birai (ledges), kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada
dinding sel bagian atas. Adapun fungsi birai pada dinding sel bagian atas itu
adalah sebagai pembatas ruang depan (Front Cavity) diatas porusnya sedangkan
pembatas ruang belakang (Basic Cavity) antara porus dengan ruang udara yang
terdapat dibawahnya. Keunikan dari sel penjaga adalah serat halus sellulosa
(cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga,
pola susunan ini dikenal sebagai miselasi Radial (Radial Micellation). Karena
serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air
mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan memanjang.
Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang akibat menyerap air
maka keduanya akan melengkung ke arah luar. Kejadian ini yang menyebabkan celah
stomata membuka (Kertasaputra, 1988).
Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menentukan
macam-macam stomata seperti :
- Stoma phanerophore
yaitu stoma yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti pada
tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma yang letaknya dipermukaan daun ini dapat
menimbulkan banyaknya pengeluaran secara mudah dan selain itu epidermisnya
tidak mempunyai lapisan kutikula.
Gambar 2. Stomata
Phaneropare
- Stoma kriptophore
yaitu stoma yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat
pada tumbuhan yang hidup di daerah kering yang dapat langsung menerima radiasi
matahari. Dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan,
membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta
rambut-rambut. Biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus
Gambar 3. Stomata
Criptophore
(Kertasaputra, 1988).
Sel tetangga pada stomata adalah sel-sel yang mengelilingi sel
penutup (guard cell). Sel-sel tetangga ini terdiri dari dua buah sel atau lebih
yang secara khusus melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan sel-sel
penutup. Ruang udara dalam (substomatal chamber) merupakan suatu ruang antar
sel (intersellular space) yang besar, yang berfungsi ganda bagi fotosintesis
dan transpirasi (Kertasaputra, 1988).
Berdasarkan hubungan ontogeni antara sel
penutup dan sel tetangga, stomata dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Stomata mesogen
Sel tetangga yang mempunyai
asal-usul sama dengan sel penutup.
2.
Stomata
Perigen
Sel tetangga yang berkembang dari
sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3.
Stomata
Mesoperigen
Sel di sekeliling stomata, yaitu
satu atau lebih sel tetangga yang mempunyai asal-usul yang sama dengan sel
penutup, sedangkan sel yang lain tidak.
(Mulyani, 2006).
Berdasarkan hubungan stomata dengan sel
epidermis tetangganya, stomata dikelompokkan menjadi berbagai tipe. Meskipun
terdapat tipe yang berbeda pada familia yang sama, bahkan dalam daun dari
spesies yang sama, struktur stomata rumit dapat digunakan untuk mempelajari
taksonomi. Secara
morfologi, ada lima stomata pada dikotil, yaitu :
- Tipe anomositik (Ranunculaceous)
Pada
tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat
dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis yang lain. Tipe ini biasa
terdapat pada Ranunculaceae, Geraniaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae,
Tamaricaceae, Scholpulariaceae, dan Papaveraceae.
- Tipe Anisositik (Cruciferous)
Pada
tipe anisosit, sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama
ukurannya. Tipe ini antara lai terdapat pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum,
dan Sedum.
- Tipe Parasitik (Rubiaceous)
Pada
tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sek tetangga
yang letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Rubiaceae,
Magnoliaceae, Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa genus dari
Papilionaceae, dan berbagai spesies dari familia lain.
- Tipe Diasitik (Caryophillaceous)
Pada
tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya
memotong stomata. Tipe ini antara lain
terdapat pada Caryophillaceae dan Acanthaceae.
- Tipe Aktinosit
Tipe
aktinosit merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanya dikelilingi sel
tetangga yang teratur menjari. Tipe ini antara lai terdapat pada the (Camellia sinensis).
Gambar 4. Tipe Stomata pada Dikotil a)tipe anomositik;
b)tipe anisositik; c)tipe diasitik; d)tipe parasitik (Anonim, 2009).
Sedangkan
pada monokotil ada empat tipe stomata, yaitu :
- Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga. Tipe ini biasa terdapat pada Araceae, Cannaceae, dan Zingiberaceae
- Sel penutup dikelilingi oleh 4 sampai 6 sel tetangga, 2 diantaranya berbentuk bulat dan lebih kecil dari yang lain, terletak pada ujung sel penutup. Tipe ini terdapat pada spesies dari Palmae, Pandanaceae, dan Cyclanthaceae.
- Sel penutup didampingi oleh 2 sel tetangga. Tipe ini terdapat pada Pontederiaceae, Flagellariaceae, Butomales, Alismatales, Cyperales, Potamogetonales, Xyridales, dan Juncales.
No comments:
Post a Comment